Sepekan terakhir sejak Kamis (5/1/2012), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dihinggapi sejumlah peristiwa. Bermula dari guyuran hujan disertai terpaan angin kencang yang melanda Ibu Kota Jakarta, pohon Trembesi yang ditanam SBY berserta Ibu Negara Ani Yudhoyono di kompleks Istana, tumbang.
Kompleks Istana Kepresidenan RI Jakarta, memang tidak lepas dari guyuran hujan lebat dan tiupan angin di wilayah Jakarta dan sekitarnya, kemarin. Di kompleks istana ada tiga pohon tumbang. Satu pohon tumbuh di belakang Bina Graha, satu di halaman parkir gedung Setneg, dan lainnya di belakang Istana Merdeka tepatnya dekat kantor Presiden SBY.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribunnews.com, pohon tumbang di belakang Istana Merdeka merupakan pohon yang ditanam presiden SBY. Pohon yang tumbang itu sudah terbilang tinggi, sekitar enam meter.
Memang saat ditanam presiden tahun lalu, pohon Trembesi ini sudah cukup tinggi. Sehingga tidak butuh waktu lama pohon itu untuk tumbuh dan berkembang besar. Kala itu, presiden menanam pohon Trembessi yang tumbang itu usai memimpin Sidang Kabinet Paripurna.
Enam hari berselang, Selasa (10/1/2012), Istana kembali dihebohkan dengan peristiwa pecahnya marmer meja kehormatan SBY. Peristiwa tersebut terjadi saat SBY baru saja melantik advokat senior Albert Hasibuan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menggantikan Jimly Asshiddiqie.
Marmer berkeping-keping setelah merosot dari tempatnya ketika hendak dipindahkan oleh petugas. Tatakan bagian atas lepas dari tungkainya sehingga marmer terjatuh. Tersisa hanya tungkai dan kerangka meja yang terbuat dari kayu.
Meja yang tinggal rangka itu juga langsung diungsikan e bagian samping ruangan istana. Wartawan tak bisa melihat dari dekat meja itu karena tiga anggota Paspampres menutupi meja itu.
Sehari berselang, insiden kembali menerpa. Kali ini lima mobil iring-iringan Presiden SBY ringsek parah akibat kecelakaan karambol di Jl Letjen S Parman, Lowokwatu, Kota Malang, Rabu (11/1/2011), sekitar pukul 12.00 WIB.
Kelima mobil ini mengangkut rombongan staf Kementerian Agama, Pembangunan Desa Tertinggal (PDT), Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta pengurus PBNU Pusat.
Setengah jam sebelum terjadi kecelakaan, di jalan tersebut dilewati rombongan Presiden SBY dengan tujuan ke Bululawang, Kabupaten Malang untuk menghadiri Muktamar XI Jam'iyag Aglith Thariqah Al Mu'tyabarah An Nahdliyah di Pondok Pesantren Al Munawwariyah, Kabupaten Malang.
Dari keterangan saksi di lapangan yang dihimpun Surya (grup Tribunnews.com), saat rombongan SBY melintas, kondisi jalan dalam keadaan steril.
Namun, saat rombongan staf kementerian menyusul, kondisi jalan tidak steril lagi. “Iring-iringan mobil menteri itu lewat, jalan tidak steril lagi, banyak kendaraan yang melintas,” kata Misianto, satpam Sampoerna, yang melihat kecelakaan.
Kecelakaan berawal dari sedan mercy yang berada di depan iring-iringan mobil kementerian tiba-tiba berhenti mendadak karena mogok. Karena mercy berhenti mendadak, Fortuner yang ada dibelakangnya pun tak kuasa mengendalikan kendali. Akibatnya, meski sempat banting setir ke kiri, Fortuner tetap menyerempet bagian belakang sebelah kiri mercy.